Daftar Blog Saya

Rabu, 06 April 2011

Sikat Gigi Dengan "Racun" (fluoride)?

Sudah yakinkah anda kalau pasta gigi yang anda pakai benar-benar aman? Berikut kita uraikan fakta-fakta mengenai pasta gigi khusunya fluoride yang terkandung di dalam pasta gigi yang diklaim sebagai senyawa yang mampu memperkuat gigi.

 
Apa itu Fluoride?
Fluoride adalah anion F-, bentuk pengurangan fluor ketika sebagai ion dan ketika terikat pada elemen yang lain. senyawa organofluorine Baik dan senyawa anorganik yang mengandung fluor yang disebut fluor. [1] Fluoride, seperti halida lainnya, adalah ion monovalen (-1 charge). senyawa Its sering memiliki sifat yang relatif berbeda untuk halida lainnya. Secara struktural, dan sampai batas tertentu kimia, ion fluorida menyerupai ion hidroksida. Fluor yang mengandung berbagai senyawa dari racun poten seperti sarin untuk obat-obatan yang menyelamatkan jiwa seperti efavirenz, dan dari bahan inert seperti kalsium fluorida ke tetrafluorida belerang yang sangat reaktif. Kisaran fluor yang mengandung senyawa sangat luas karena fluor mampu membentuk senyawa dengan semua unsur kecuali helium dan neon [2]. [3] Senyawa mengandung fluoride anion dan dalam banyak kasus yang mengandung ikatan kovalen untuk fluor disebut fluor
Email Gigi
Email terdiri dari senyawa hidroksiapatit, Ca(PO4)3OH. Senyawa ini sedikit larut dalam suasana asam karena mengalami reaksi sebagai berikut :
Ca(PO4)3OH  +  4 H + --> 5 Ca2+  + 3 HPO42-  + H2O
Suasana asam dapat terjadi karena pengaruh bakteri dalam mulut ketika menguraikan sisa-sisa makanan yang terselip di gigi. Hal ini akan menyebabkan terjadinya demineralisasi email dan email akan rusak . Kerusakan gigi dapat dicegah dengan menyikat gigi secara teratur,terutama setelah makan. Salah satu cara lain adalah menambahkan senyawa fluoride kedalam pasta gigi. Menyikat gigi dengan pasta gigi mengandung floride (F-) dapat mengubah senyawa hidroksiapatit menjadifluoroapatit.
Ca5(PO4)3OH  +  F- --> Ca(PO4)3F   + OH-
Bahaya Fluoride
Menurut beberapa pakar di dunia, sebenarnya Fluoride yang berada di pasta gigi maupun air mineral tidak mempunyai fungsi untuk memperkuat gigi. Jadi berita tentang Fluoride yang bisa memperkuat gigi adalah hoax (berita bohong). 
 
 
Berikut adalah beberapa fakta tentang fluoride menurut para ahli:
1. Fluoride meningkatkan resiko Osteoporosis (keropos tulang), kerangka tulang tidak beraturan, dan Arthritis (Asam Urat). Para ilmuwan EPA (Environmental Protection Agency) Washington mengumumkan bahwa meningkatnya jumlah orang yang memiliki gejala ‘carpal-tunnel’ dan sakit asam urat diakibatkan oleh proses fluoridasi dalam air minum. Dan di India Tengah, pencemaran fluoride pada air akibat sebuah penggalian yang tidak melalui pengujian, menyebabkan PENDERITAAN ASAM URAT YANG SERIUS PADA JUTAAN ORANG, yang merupakan BENCANA NASIONAL. (Manchester Guardian 9 July 1998). Pelayanan Kesehatan Masyarakat AS telah menyatakan bahwa fluoride membuat TULANG LEBIH RAPUH dan EMAIL GIGI LEBIH MUDAH MENYERAPNYA (kandungan fluoride dalam pasta gigi)

2. Fluoride memicu Kerusakan Otak. Fluoride menurunkan kapasitas kecerdasan manusia, terutama Anak-anak. Tingkat kecerdasan anak-anak yang menggunakan fluoride secara signifikan lebih rendah dari anak-anak yang tidak diberikan fluoride. Percobaan Dr. Phyllis Mullinex terhadap tikus menunjukkan efek keracunan syaraf yang bervariasi pada setiap tahap kedewasaan, baik hewan dewasa, hewan anak-anak, atau melalui placenta ketika bayi masih didaalam perut. Sampel yang mendapatkan fluoride sebelum lahir akan terlahir sebagai anak hiperaktif dan akan tetap seperti itu sepanjang hidupnya. Mereka yang diberi fluoride ketika berusia muda menunjukkan aktivitas yang depresif. Tahun 1998 Guan et al. memberi dosis yang sama dengan yang digunakkan Mullenix dan menemukan pada percobaannya bahwa beberapa zat kimia kunci dalam otak, ZAT YANG MEMBENTUK SELAPUT SEL OTAK, pada tikus yang diberi Fluoride tidak terlihat/kosong.

3. Fluoride menyebabkan kemandulan. Ilmuwan Administrasi Makanan dan Obat (FDA) melaporkan korelasi yang erat antara menurunnya tingkat kesuburan perempuan kelompok usia 10-49 dengan meningkatnya penggunaan fluoride.

4. Penelitian baru-baru ini di Jurnal Penelitian Otak mendapati 1 ppm fluoride dalam air akan meningkatkan kandungan alumunium dalam otak tikus percobaan dan memproduksi sejenis zat yang merusak otak (amyloid deposits) berhubungan dengan penyakit Alzheimers dan jenis-jenis lain dari kegilaan.

5. Dr. Phyllis Mullenix dari Institut Penelitian Forsyth Universitas Harvard (Institut penelitian gigi) menerbitkan sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa FLUORIDE LEBIH EFEKTIF DARI PADA TIMAH DALAM MENURUNKAN TINGKAT IQ pada anak-anak. (situs naturalrearing.com)

6. Penggunaan Fluoride selama masa kehamilan hingga setahun meningkatkan 1% KETIDAKMAMPUAN BELAJAR pada anak-anak. (Penelitian Universitas Florida Selatan).

7. Fluoride menyebabkan keretakkan pada tulang pinggul. Air minum yang mengandung Fluoride akan menyebabkan KERETAKKAN TULANG PINGGUL 2 KALI LIPAT (200%) dari jumlah keretakkan tulang alami, baik pada laki-laki maupun perempuan. Bahkan tingkat yang sangat kecil dari Fluoride sejumlah 0.1 ppm pun tetap saja menunjukkan kenaikan angka statistik keretakkan tulang pinggul yang signifikan (Penelitian Bordeaux JAMA 1994)

8. Flouride memiliki pengaruh negatif pada sistem syaraf dan sistem kekebalan tubuh, dan pada anak-anak dapat mengarah pada kelelahan kronis, IQ yang rendah, tidak mampu belajar, kelesuan dan depresi (Situs bruha.com/fluoride/)

9. Penelitian kanker oleh Program Toxicology Nasional melaporkan sampel yang diberi fluoride memiliki TUMOR THYROID, TUMOR RONGGA MULUT, DAN TUMOR HATI YANG SEBENARNYA JARANG TERJADI.
 
bruha.com
http://kimiaasyik-deny.blogspot.com/2011/02/artikel.html
http://zonawaktu.blogspot.com/2011/03/must-read-fakta-tentang-bahaya-fluoride.html

Selasa, 15 Februari 2011

Mulud`an



Hari ini 15-20 tahun yang lalu, malam ini adalah malam yang selalu kunanti pada saat itu. Di Desaku Kunir malam muludan selalu dirayakan dengan sangat meriah. Muludan sendiri adalah acara menyambut hari lahirnya Nabi muhammad SAW. Di Desaku perayaan muludan dilakukan dengan semarak, pada kelompok bertetangga (klo sekarang disebut RW) dilakukan acara shalawat nabi di salah satu Rumah warga yang dihormati dan kebetulan Rumah Kakek Nenekku selalu menjadi tempat berkumpulnya warga untuk shalawatan dan kenduri.
Saat berkumpul untuk shalawatan itulah warga yang datang selalu membawa penganan yang berisi nasi putih/kuning dengan jajanan yang meriah serta buah-buahan. Makanan dan buah-buahan tersebut diletakkan di atas ancak (wadah seperti loyang yang terbuat dari tulang daun pisang) dan disebut berkatan. Berkatan yang dibawa warga tersebut dikumpulkan jadi satu ditengah tengah kerumunan warga yang datang shalawatan termasuk juga aku.

Yang menyenangkan juga adalah saat warga datang ke tempat shlawatan (halaman rumah kakek/nenekku) selain membawa berkatan mereka juga memasukkan uang receh ke dalam baskom berisi air bunga yang sudah disiapkan oleh kakek dan yang paling ditunggu adalah saat acara shalawatan selesai, nenek akan membagi uang receh yang terkumpul di dalam baskom ke cucu cucunya.
Selesai shalawatan berkatan yang dikumpulkan ditengah tengah warga yang berkumpul akan diacak dan dibagikan lagi pada warga yang pada saat datang juga membawa berkatan, begitupun juga aku. Begitu gembirannya aku saat itu, selain membawa pulang uang recehan (saat itu uang seratus rupiah sangat berarti bagi kami wlopun hanya untuk jajan) kami juga bawa pulang berkatan hasil karya orang lain. Kadang dapat berkatan yang warna warni dengan bendera-bendera kecil yang tertancap di ancak terkadang pula dapat berkatan yang isinya kue semua, warna warni kreasi berkatan inilah wujud dari warna-warni model warga masyarakat yang ada di Desa Kunir. Saat itu yang ada dibenakku, malam muludan adalah malam makan-makan, tukar menukar berkatan, dan pembagian uang receh. Namun saat ini kusadari lebih dari itu dalam acara muludan itu ada makna terdalam rasa syukur kami sebagai seorang muslim atas kehadiran Baginda Rasulullah Muhammad SAW sebagai pemberi petunjuk jalan yang haq rahmatan lil alamin (rahmat sekalian alam). Disisi lain berkumpulnya warga menjadi sarana silaturahmi untuk menjalin ukhuwah dan ikut merasakan atas perbedaan nasib dari warga yang ada di sana, betapa tidak, warga dengan ekonomi lemahpun tetap berupaya untuk mebawa berkatan wlo dengan ala kadarnya. Dan kebetulan keluargaku termasuk dalam perekonomian yang cukup sehingga berkatan yang dibuat pun lebih spesial dan disinilah nilainya. Orang yang biasanya jarang menikmati makanan yang enak-enak akan punya kesempatan untuk mendapatkan berkatan yang berisi makanan enak-enak yang dibawa oleh warga yang berkecukupan.
Hari ini ketika angan melayang ke masa itu, hati ini ingin menangis karena rindu, rindu dengan suasana malam muludan dan rindu dengan kehangatan silaturahmi. Hari ini ketika malam muludan kulalui di Kota Surabaya, hingar bingar dan kehangatan malam muludan yang kurasai saat aku masih kecil tidak bisa lagi aku nikmati lagi. Benar benar kangen........ dan aku kangen sama kedua orang tuaku yang saat ini mungkin hanya berdua saja di rumah karena anak-anaknya semua merantau, masih teringat lagi saat muludan tiba kami bertiga anak-anak dari Bapak Ibuku selalu berkumpul di rumah dan semuanya membawa berkatan sendiri-sendiri untuk dibawa ke tempat shalawatan.
Hari ini di kota Surabaya yang panas ini, semua itu tak kudapatkan acara maulid Nabi saat ini kalah hingar bingarnya dengan hiruk pikuk hari valentin atau orang bilang hari kasih sayang. Hari valentin sendiri ndak jelas asal-usulnya (karena banyak versi) dan aku gak mau memperdebatkan asal usul hari valentine ini. Bagi saya karena MUI sendiri memfatwakan bahwa merayakan hari valentine adalah haram hukumnya maka saya memilih tidak akan merayakan hari gak jelas ini, pun bagi saya hari kasih sayang tidak perlu diperingati pada hari tertentu karena kasih sayang itu sendiri harus selalu ada pada diri kita tiap detiknya. Tetapi aneh juga sih klo liat berita di tv tv, semua terlihat hingar bingar merayakan hari valentin pun begitu dengan beberapa umat islam di dalamnya. Sungguh benar-benar saat ini akidah agama tidak lagi di hiraukan,  fatwa ulama tidak lagi menjadi batasan. Apakah memang sungguh  sudah luntur nilai-nilai religi pada umat ini? Ya Alloh berikanlah Hidayah pada kami....

BUKU

Selasa, 15 Pebruari 2011

Iqroo bismirabbikalladzi kholaq.
1. bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan (QS 96:1)
 
Hari ini, Selasa 15 Pebruari 2011 bertepatan dengan liburan Maulid Nabi Muhammad SAW. Biasanya hari liburan gini kulewatkan bersama keluarga (anak & istri), tetapi pada hari ini dikarenakan anak istri lagi ikut bepergian ke kota Ngayogyokarto bersama kedua mertuaku so akhirnya libur harpitnas ini kulewatkan di kos-kos an Surabaya.
Kegiatan pagi hari kumulai dengan menikmati kopi Maragogype (elephant bean coffee) Kebun Kayumas PTPN XII. Kopi Maragogype sendiri merupakan  salah satu jenis varietas kopi Arabika yang mempunyai ukuran biji lebih besar dibandingkan jenis kopi Arabika pada umumnya, berasal dari biji kopi pilihan tanaman kopi Arabika dengan pengelolaan teknik budidaya dan diolah secara Wet & Wash Process yang memperhatikan sistem manajemen jaminan mutu untuk memperoleh mutu produk dengan karakter kenampakan biji normal dan citarasa high acidity, medium body, aroma intense (kuat). Bahan baku kopi Maragogype Kayumas diperoleh dari jenis kopi Arabika yang tumbuh di daerah Pegunungan Ijen Jawa Timur dengan letak hamparan kebun berada di dataran tinggi (ketinggian 750 – 1.550 m dpl.) diantara pegunungan yang mempunyai kemiringan tertentu (berada di lereng bukit). Mantab sangat memang, apalagi disambi makan mie goreng (makanan khas anak kos).

Bersih bersih kamar total menjadi agenda kedua, maklum selama ini kos kosan hanya kujadikan tempat untuk istirahat saja sehabis pulang kerja. Sampai sampai teman kamarku heran melihat  aku hari ini kliatan sregep daripada hari-hari biasanya "mimpi apa aku semalam, mas bro kok jadi sregep bersih bersih kamar?" begitu yang diungkapkan temanku.
Selesai bersih bersih kemudian mandi sekalian mencuci kaos kaki dan beberapa pakaian dalam, agenda selanjutnya ngajak teman satu kos - Wisnuaji, biasa dipanggil Ajix - jalan jalan ke toko buku. Sepertinya hari ini waktu yang tepat untuk menyalurkan hasrat terpendam selama ini. maklum setelah jadi Bapak, waktu luang bersama keluarga banyak aku habiskan untuk "ngemong" anakku - Muhammad Azka A - di rumah atau klopun lagi jalan-jalan ke mall atau tempat rekreasi yang lain pastilah isinya nemenin anak tercinta untuk main-main. Maklumlah.....namanya juga anak anak...pinginya main.........terus. klo dirumah pasti langsung minta mainan yang ada di laptop, klo kluar rumah mintanya ke tempat yang ada mainannya, yah...itulah anak-anak. Kembali ke topik awal.......ya selama ini hobi membaca buku ku seperti hilang dan tak tersalurkan, entah karena malas atau karena "seperti" tidak punya waktu. Kata "seperti" sengaja aku tambahkan karena sebenarnya tidak mungkin tidak punya waktu, hanya saja waktu luang yang ada tidak dimanfaatkan buat baca buku tapi dimanfaatkan untuk hak yang lain.....
Membaca buku adalah hal yang sangat menguntungkan bagi kita, ibaratnya buku itu jendela dunia - begitu kata orang bijak - dengan membaca buku, wawasan dan ilmu kita bertambah dan dengan membeli/membaca buku kita juga menghargai hasil karya seorang penulis karena buku merupakan karya otentik dari hasil pemikiran dan kemampuan menulis seorang penulis.
Pilihan toko buku hari ini jatuh pada Toko Buku Gramedia, toko buku yang sangat familiar dengan outlet yang hampir di tiap kota dipastikan ada. Dengan motonya "enlightening minds - mencerahkan pikiran- dan expanding horizon - memperluas cakrawala - " Gramedya menjadi salah satu bisnis yang menggurita dengan domain perdagangan BUKU. Hari itu kami tiba di Gramedya jsaat am menunjukkan pukul 12.05, pengunjung toko belum kelihatan banyak namun semakin siang jumlah pengunjung semakin banyak. Klo dibandingkan denga jumlah pengunjung yang ada di mall apalagi pas waktu liburan gini memang sangat jauh.......tetapi melihat masih ada orang yang berkunjung ke toko buku masih lumayanlah wlo klo dilihat lebih dalam lagi banyak anak-anak muda (remaja) yang berkunjung ke toko hanya terakumulasi pada area buku dengan domain novel remaja/novel percintaan yah....wlopun begitu, untung masih mau mbaca daripada tidak sama sekali (maklum.....orang jawa wlopun menyedihkan masih dikatain untung). Perbedaan jumlah pengunjung di toko buku dengan pengunjung mall sudah secara tidak langsung memberikan gambaran sungguh sangat parahnya budaya atau kebiasaan masyarakat kita. Masyarakat kita benar -benar sudah menjadi masyarakat konsumtif, konsumerisme semakin menjadi-jadi dan budaya membaca menjadi hal yang langka. Membaca buku merupakan salah satu tolak ukur dari tingkat kemajuan SDM suatu bangsa. Bandingkan dengan budaya orang-orang di negara maju seperti Jepang, Perancis dan Jerman, hampir tiap waktu dan dimanapun banyak orang-orangnya yang menghabiskan waktunya untuk membaca buku baik itu di kampus, di trem, di taman atau di tempat-tempat umum lainnya.

Bandingkan dengan generasi muda negara Indonesia tercinta ini, remaja dan muda mudinya tumplek blek di mall mall, kafe, warung cangkruk dengan aktifitas yang gak jelas (jarang yang terlihat baca buku di tempat umum). Semakin banyak berdiri gedung gedung pertokoan alias mall dan kalaupun didalamnya ada toko buku dapat dipastikan pengunjungnya paling sedikit dibandingkan dengan pengunjung pada oulet outlet yang menjual barang non buku. kalau sudah begini mau di kemanakan negeri Indonesia tercinta ini nantinya klo generasi mudanya aja dah kayak gini?

Lho lho lho....ni tadi critanya kan jalan jalan dan hunting buku? lha kok nggladrah sampai ngurusi negara segala? Yah Sudahlah....yang penting be positive (seperti yang tertuang di Bukunya Tung Desem Waringin dan buku-buku motivasi lainnya) kita mulai dari yang terkecil saja (kita, keluarga kita, teman teman kita), kita lakukan sekarang juga dan tetep istiqomah. Be a reader to be a leader! Be a reader to be a writer!

Minggu, 09 Januari 2011

LPI vs ISL

LPI vs ISL; Memotret Politik Sepakbola Panigoro vs Bakrie

oleh Muhammad Ihwan pada 09 Januari 2011 jam 6:32

Siapa yg tak cinta Timnas Sepakbola Indonesia? Anda, saya dan kita semua, saya kira mencintai Timnas. Antusiasme sebagian besar orang Indonesia dan luapan penonton di Senayan saat Timnas berlaga di final Piala AFF Suzuki 2010 adalah salah satu bukti, bahwa sebagian besar dari kita mencintai Timnas. Sebagian di antara kita, mungkin malah bermimpi, Timnas bisa berlaga di Piala Dunia. Lalu benarkah semua tendangan “bola” itu hanya akan berhenti pada persoalan Liga Primer, Liga Super, Nurdin dan PSSI, atau itukah arena lain dendam kesumat dari Keluarga Panigoro dan Keluarga Bakrie?


FAKTOR SUDHARMONO DAN GINANJAR

Arifin Panigoro dan Aburizal Bakrie alias Ical adlah dua pengusaha yg tumbuh besar sejak Soeharto membentuk Tim Keppres 10, 23 Januari 1980. Tim itu diketuai oleh mendiang Sudharmono dan Ginanjar Kartasasmita duduk sbg salah satu anggota tim. Oleh Soeharto pembentukan tim itu dimaksudkan untuk menumbuhkan pengusaha pribumi dengan antara lain mengalokasikan sejumlah proyek nondepartemen bernilai di atas Rp 500 juta. Sekretariat Negara di bawah Sudharmono lantas ditunjuk sbg penanggungjawab keberhasilan program tersebut. Lewat tim itulah sejumlah pengusaha muda pribumi kemudian banyak mendapat prioritas. Ical, Arifin Jusuf Kalla, Iman Taufik, Fadel Muhammad, dan Agus Kartasasmita adalah beberapa pengusaha yg banyak “berhubungan” dengan Tim Keppres 10. Hubungan mereka dengan Sudharmono dan Ginanjar, sejak itu lantas menjadi seperti hubungan bapak-anak. Sudharmono mengenal mereka sebagai pengusaha-pengusaha pribumi yg profesional, sementara para pengusaha itu menganggap Sudharmono sebagai tokoh yg bersih, kendati loyal kepada Soeharto dan berada di lingkaran kekuasaan. Kini, dua dari pengusaha yg disusui oleh Orde Baru itu yakni Ical dan Arifin terlibat perseteruan panjang.

Arifin adalah salah satu raja minyak yg cukup terkenal terutama sejak reformasi dan Ical adalah salah satu orang terkaya di Indonesia. Arifin pemilik kerajaan bisnis Grup Medco dan Ical pemilik kerajaan bisnis Grup Bakrie. November tahun lalu, Arifin gagal menjual salah satu anak bisnisnya ke Pertamina karena [terutama] Golkar yg dikendalikan Ical menjegal rencana penjualan itu melalui orang-orangnya di Senayan. Tapi itu hanya titik kecil dari perseteruan keduanya. Sebagian orang tahu, Keluarga Arifin dan Keluarga Bakrie sudah saling meradang sejak kedua keluarga itu tidak bersepakat soal tanggungjawab dalam kasus luapan lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur. PT Medco E&P Brantas anak perusahaan dari PT MedcoEnergi, dulu memang pernah menjadi peserta [participating interest] eksplorasi dan pengeboran Lapindo.
Perusahaan itu mengantongi 32 persen saham di PT Energi Mega Persada Tbk. Nama yg disebut terakhir adalah salah satu sayap bisnis Grup Bakrie dan pemilik Lapindo Brantas Inc. perusahaan kontraktor kontrak kerjasama yg ditunjuk BP Migas melakukan pengeboran minyak dan gas bumi di tepi Sungai Brantas. Tapi entah kenapa, Medco kemudian menarik diri setelah bencana lumpur itu menyebur di Sidoarjo, 29 Mei 2006.
Akibat sikap Medco [Arifin] itu, Nirwan Bakrie [adik Ical] CEO Lapindo Brantas Inc. konon berang. Nirwan bahkan disebut-sebut sempat mengeluarkan kata-kata yg tidak senonoh kepada Hilmi Panigoro, adik Arifin. Sejak itu hubungan dua keluarga pengusaha itu, dikabarkan terus memburuk. Apalagi hingga sekarang, Grup Bakrie yg harus menanggung sendiri semua risiko akibat luapan lumpur Lapindo itu. Arifin yg sudah “keluar” dari dunia politik [baca dari PDIP] kemudian seperti menyepi. Nyaris tidak ada suaranya, meski dia tentu saja masih ikut mengendalikan dari balik layar sejumlah manuver politik. Adapun Ical, terus moncer dan sebagian orang, kini menyebutnya sebagai “the real president.”


LIGA PRIMER VS LIGA SUPER

Hubungan dua keluarga pengusaha itu semakin renggang, ketika Sri Mulyani Indrawati sering bertabrakan dengan Ical ketika keduanya masih menjadi menteri di kabinet pemerintahan SBY-JK. Sri Mulyani, sejauh ini memang dikenal “lebih dekat” ke Arifin ketimbang misalnya ke Ical. Beberapa keputusan Sri Mulyani sebagai menteri keuangan, antara lain untuk kasus saham PT Bumi Resources Tbk. awal November 2008, lalu dituding oleh kelompok Ical, sebagai bagian dari manuver Arifin. Sebuah tudingan yg niscaya dianggap lelucon oleh Arifin dan juga Sri Mulyani.
Kini, hubungan dua keluarga pengusaha superkaya itu tampak seperti tak bisa direkatkan, setelah Arifin dkk. membiayai penyelenggaraan Liga Primer. Hak siar kompetisi ini, dikabarkan dikantongi oleh stasiun televisi Indosiar [Grup Salim], sementara hak siar Liga Super [tentu saja] dipegang stasiun ANTV [Grup Bakrie]. Tentu saja Liga Super bukan sekadar sebuah kompetisi sepakbola yg dimasudkan untuk “menantang” Liga Super yg digelar oleh PSSI. Tak pula ditujukan untuk misalnya, memberikan kebebasan kepada pemain sepakbola memilih arena bertanding yg mereka sukai, seperti wartawan yg bebas memilih induk organisasi profesi.

Liga Primer seharusnya juga dibaca sebagai mesiu politik yg lain dari Arifin yg diarahkan kepada Ical. Tidakkah Nirwan Bakrie adalah Wakil Ketua Umum PSSI? Keluarga Bakrie katanya, penggila olahraga. Ical dikenal sebagai jago tenis, dan Nirwan walaupun tidak bisa bermain sepakbola, dikenal sebagai penggila olahraga paling popular di dunia itu. Keluarga Bakrie [tentu saja melalui kelompok bisnisnya] bahkan dilaporkan telah mengakuisisi 20 persen saham klub sepakbola Leicester Inggris. Keluarga itu, disebut-sebut telah memberikan hadiah Rp 3 miliar kepada pemain Timnas. Konon pula, sejumlah pemain sepakbola PSSI telah disekolahkan ke Uruguay dengan dukungan dana sepenunya dari Keluarga Bakrie.

Bagaimana dengan Nurdin? Ketua Umum PSSI itu suatu hari pernah berkata: "Keberhasilan Timnas [di ajang AFF] adalah berkat pengorbanan besar keluarga Bakrie, terutama Nirwan." Benar, Nurdin memang orang dekat Keluarga Bakrie. Selain sebagai Ketua Umum PSSI, dia dikenal pula sebagai politisi Partai Golkar dan Ketua Dewan Koperasi Indonesia alias Dekopin. Tahun 2009, dia terpilih sebagai ketua Dekopin menyusul rekonsiliasi faksi-faksi di organisasi koperasi itu yg difasilitasi oleh Menteri Koperasi dan UKM Sjarifuddin Hasan [Partai Demokrat].
Dia pula pernah menjadi narapidana dalam kasus korupsi. Nama Nurdin juga disebut-sebut oleh Hamka Yamdu [salah satu terpidana dalam kasus suap pemilihan Miranda Goeltom sebagai deputi gubernur senior BI] ikut menerima cek perjalanan sebanyak 10 lembar dengan nilai total Rp 500 juta. Hamka mengungkapkan keterlibatan Nurdin, ketika dia memberikan keterangan dalam sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, 27 April lalu.


TIGA SERANGKAI; NH, NB, ADT

Nurdin Halid, Nirwan Bakrie, dan Andi Darussalam Tabusalla adalah Tiga Serangkai yg tidak terpisahkan di PSSI: Nurdin ketua, Nirwan wakil, dan Andi Direktur Badan Liga Indonesia. Orang penting lainnya di PSSI adalah Berhard Limbong [Ketua Induk Koperasi Angkatan Darat atau Inkopad] dan Ibnu Munzir [Wakil Ketua Fraksi Golkar di DPR].

September tahun lalu, Andi pernah menantang Arifin Panigoro. Kata Andi, kalau Arifin membuktikan janji menyuntikkan dana Rp 540 miliar kepada 18 klub peserta Liga Super Indonesia, dia akan menyerahkan jabatannya sebagai direktur penyelenggaran liga di Indonesia kepada Arifin. “Tolong sampaikan kepada Pak Arifin, silakan kucurkan uang itu ke Escrow Account masing-masing klub, maka pengelolaan BLI akan kami serahkan kepada beliau. Tak perlu repot-repot membuat kompetisi tandingan,” begitulah kata Andi.

Sekarang, marilah tengok Liga Primer yg akan dimulai 8 Januari ini. Penyelanggara liga ini dikabarkan juga telah mendekati PT Djarum, produsen rokok yg dikendalikan oleh Keluarga Hartono [pemilik BCA]. Djarum sejauh ini dikenal sebagai penyokong utama Liga Super [PSSI] dan disebut-sebut telah menghabiskan sekitar US $ 5 juta per tahun untuk kompetesi Liga Super.


KLUB SEPAKBOLA POLITIK

 Persema, klub tempat Irfan Bachdim bermain, klub ini sempat diambil alih oleh Peter Sondakh dan kini dikendalikan oleh Walikota Malang, Peni Suparto [politisi PDI-P]. Lalu Persibo Bojonegoro diketuai oleh Suyoto, Bupati Bojonegoro, yg juga ketua Partai Amanat Nasional Jawa Timur. Semarang United dikendalikan oleh Kukrit Suryo Wicaksono, CEO Grup Suara Merdeka, kelompok media terbesar di Jawa Tengah. Lalu PSM Makassar dikuasai oleh Ilham Arief Sirajuddin, Ketua Partai Demokrat Sulawesi Selatan. Adapun Arifin, tahun lalu telah mengakuisisi PT Pengelola Persebaya Indonesia, pemilik klub sepakbola Persebaya Surabaya, Jawa Timur tahun lalu. Konon, PT Pengelola Persebaya berniat menyediakan Rp 75 miliar untuk Persebaya.
Jadi ke mana sebetulnya olahraga sepakbola Indonesia akan dibawa oleh [untuk sementara] Keluarga Bakrie dan Keluarga Arifin? Mengapa misalnya, mereka tidak memilih arena lain untuk saling menembakkan senjata kepentingan politik mereka ketimbang merusak semangat dan antusiasme sebagian besar dari orang Indonesia yg mencintai dan mendukung Timnas?

Benar, olahraga sepakbola di dunia adakalanya tidak bisa dilepaskan dari kepentingan politik. Tapi yg dipertontonkan oleh Keluarga Arifin dan Keluarga Bakrie dalam olahraga sepakbola Indonesia belakangan ini, sungguh sudah tidak menarik karena yg terbaca kemudian adalah mereka hanya meneruskan perseteruan pribadi menjadi perseteruan publik. Nafsu dan kepentingan politik mereka, apa boleh harus disebut menjijikkan. Padahal kalau mereka mau, mereka bisa membesarkan olahraga sepakbola bersama-sama. Tanpa kepentingan apapun hingga mimpi sebagian besar dari kita untuk menempatkan Timnas di Piala Dunia menjadi kenyataan. 

Sumber : disarikan dari berbagai sumber

Selasa, 04 Januari 2011

Membedah Kuatnya Posisi NH dari Pedoman Dasar PSSI

oleh Muhammad Ihwan pada 04 Januari 2011 jam 18:17
Linkers, saya kira NH dan status quo-nya tidak bakal tergoyahkan di pemilihan di ketum berikutnya, komentar NH yang tidak akan mundur dari PSSI karena menghargai demokrasi dan tatanan PSSI sungguh mengusik saya. Penyataan itu menimbulkan pertanyaan besar di otak saya tentang demokrasi seperti apa yang terjadi pada Munas PSSI, terutama dalam pemilihan ketua umumnya. Saya benar-benar tidak rela demokrasi menjadi pembenaran dari sebuah rezim yang korup. Demokrasi hari-hari ini memang sedang bernasib sial sekali..
Ok, kita mulai dari Google Search dengan keyword “hak suara pssi”. Pertama kali ketemu artikel dari sebuah media online hasil wawancara dengan Tondo Widodo. Dalam artikel itu tersebutlah jumlah hak suara sebanyak 103. Hmmm….pertanyaan berikutnya adalah dari mana jumlah itu.

Kembali mengandalkan Google, saya mengadu peruntungan mencari official web-nya PSSI. Syukurlah mereka punya web juga ternyata di pssi-football.com. Dan alhamdulillah, ada pedoman dasar dalam format .pdf yg bisa diunduh. Sebuah dokumen bertanggal 12 Juni 2004 dengan 41 pasal. Baiklah kita langsung ke pasal yang mungkin bisa menjawab pertanyaan tentang hak suara diatas.

Pertama, Pasal Hak Suara dan Hak Bicara

Pasal 15 tentang Hak Suara dan Hak Bicara mengatakan bahwa utusan Musyawarah Nasional (Munas) dan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub), adalah :

a. Ketua kehormatan memiliki hak bicara, tetapi tidak memiliki hak suara
b. Badan Pengawas Keuangan memiliki hak bicara, tetapi tidak memilki hak suara.
c. Ketua dewan penasihat memiliki hak bicara, tetapi tidak memiliki hak suara.
d. Dewan pakar memiliki hak bicara, tetapi tidak memiliki hak suara
e. Pengurus Pusat PSSI memiliki hak bicara dan 7 (tujuh) hak suara.
f. Pengurus Daerah PSSI memiliki hak bicara dan 1 (satu) hak suara.
g. Pengurus Cabang PSSI memiliki hak bicara dan 1 (satu) hak suara
h. Anggota memiliki hak bicara dan masing – masing 1 (satu) hak suara

Sampai disini saya merasa ada yang ganjil. Kalau mengikuti Pedoman Dasar ini jumlahnya pasti lebih dari 103 suara! Coba kita hitung kasar aja jumlah propinsi (Pengda), kabupaten (Pengcab) dan jumlah klub di Super League, Divisi I, II dan III. Pasti jumlahnya lebih dari itu. Agak penasaran, saya kembali menelusuri satu-satu tautan hasil searching  saya. Aaaah…ternyata ada banyak artikel yang membingungkan tentang masalah ini. Sikap tertutup PSSI kepada media menyebabkan ada 2 (dua) jenis artikel yang membahas soal ini:
  1. Pemberitaan berdasar fakta dari website AFC dan FIFA.
  2. Klaim, bantahan dan pemahaman versi PSSI terhadap fakta di website AFC dan FIFA. Biasanya kedua jenis artikel ini saling bertentangan. well, bukan sesuatu yang mengejutkan sebenarnya melihat tingkah polah PSSI selama ini.
Meskipun begitu saya memberanikan diri untuk merangkai puzzle ini , setidaknya berdasarkan kemampuan dan pengetahuan saya yang terbatas semata-mata untuk menjawab penasaran saya. Ada beberapa hal yang bisa di garis bawahi.

Kedua, Revisi Pedoman Dasar

Teryata pada tahun 2008, PSSI berkali-kali melobi AFC untuk merevisi Pedoman Dasarnya. Versi PSSI mengatakan bahwa itu adalah anjuran dari AFC dan FIFA. Sebuah alasan yang sangat mudah dibantah karena pada tahun itu justru posisi PSSI yang sangat terjepit setelah NH dipenjara. Dalam posisi terjepit itu PSSI lah yang sangat butuh revisi pedoman dasar, bukan AFC atau FIFA. Apalagi revisi Pedoman Dasar itu fokus pada 2 (dua) hal besar: Jumlah hak suara dan definisi kriminal. Sangat mudah ditebak bahwa kedua fokus itu bertujuan untuk membentengi dan melanggengkan kekuasaan NH. Nah, selanjutnya berkisar pada perdebatan apakah revisi Pedoman Dasar PSSI itu sudah disetujui oleh AFC dan FIFA atau belum. Versi PSSI menyebutkan bahwa proses itu sudah selesai dan sudah mendapat ratifikasi FIFA. Pertanyaannya adalah, kenapa di official website PSSI sendiri pedoman dasarnya masih bertahun 2004? Mana Pedoman Dasar baru yang katanya sudah disetujui FIFA? Ini sangat penting karena pasal kriminal itu merupakan senjata NH untuk bisa maju kembali dalam pemilihan ketua umum PSSI dalam kongres tahun ini. Sebaiknya memang jangan bertanya pada PSSI kalau tidak mau dibuat lebih bingung..hahay


Ketiga, Jumlah Hak Suara

Ternyata jumlah hak suara PSSI awalnya sebanyak 627 suara!, lho kok bisa susut menjadi 103 suara? Bahkan disebuah milis yang saya ikuti, ada postingan yang menyebutkan jumlahnya kini tinggal 88 suara! Sebuah korupsi terang-terangan yang menyunat suara Pengcab dan Pengda. HItungannya versi PSSI adalah sebagai berikut: Terdiri dari
  • 18 suara dari tim Liga Super,
  • 17 suara dari divisi utama,
  • 16 suara dari Divisi I,
  • 15 suara dari Divisi II,dan
  • 14 suara dari Divisi III,
serta, masing-masing satu suara dari :
  • asosiasi pelatih,
  • asosiasi pemain,
  • asosiasi futsal,
  • asosiasi sepakbola wanita,
  • asosiasi wasit,
  • dan tiga suara dari representasi Pengda, yang saat ini berjumlah 33 suara.

Hmmm…ada beberapa hal yang membingungkan disini. Misalnya jumlah klub divisi utama disebut 17 suara, padahal liga divisi utama tahun 2010 (Liga Ti-Phone) jumlah pesertanya 26 klub. Begitu juga Pengda yang cuma dihitung 3 suara dari yang seharusnya 33 suara. Gimana cara penyatuan suaranya yah? Apa nggak gontok-gontokan tuh? Diundi? Irrasional! Benar-benar aneh dan membingungkan.

Berapapun jumlah hak suara di kongres nanti, sepertinya kita semua sudah bisa menyimpulkan kenapa ada diskon suara besar-besaran. Tentu saja karena lebih mudah mengendalikan 88 suara dibanding 627 suara atau 103 suara. Kalau memang politik uang yang bicara, bayangkan berapa banyak ‘gizi’ yang bisa dihemat oleh status quo karena cuma menyuapi 88 suara.


Dan, akhirnya ketahuan juga kenapa PSSI menolak mentah-mentah LPI. Karena kalau mereka mengakui LPI berarti klub-klub LPI akan menjadi anggota PSSI dan punya hak suara!! bayangkan, ada 19 klub LPI akan memilih ketua PSSI yang bersebrangan dengan NH, itu ancaman yang sangat berbahaya bukan?Akhirnya para supporter Indonesia sekalian, sepertinya kita harus bersiap-siap menyambut sang juara bertahan tetap menjabat.Naudzubillah min dzalik…tapinya.

Hmmmmm….mudah-mudahan ada keajaiban sehingga kita masih bisa berharap. Seperti kata Thomas Jefferson: Democracy is cumbersome, slow and inefficient, but in due time, the voice of the people will be heard and their latent wisdom will prevail. Mudah-mudahan pada saatnya nanti suara rakyat yang akan menang.Semoga