Daftar Blog Saya

Kamis, 16 September 2010

Sehatkah makan telur mentah? ni neh...jawabnya.....

KOMPAS.com - Masih banyak orang yang takut mengonsumsi telur karena berbagai alasan yang dikaitkan dengan gangguan kesehatan. Contohnya, telur dianggap dapat meningkatkan kadar kolesterol.
Alasannya mungkin begini. Kandungan kolesterol pada sebutir kuning telur adalah sekitar 213 mg. Ini sedikit di bawah anjuran asupan maksimal harian, yaitu 300 mg. Karena itu, kuning telur dicap sebagai biang keladi peningkatan kadar kolesterol selama beberapa dasawarsa.
Untunglah, tahun 2000 lalu, American Heart Association mengeluarkan anjuran pola makan untuk jantung sehat dengan memperbolehkan asupan kuning telur satu butir tiap hari. Yang penting, jaga asupan kolesterol  maksimal 300 mg setiap hari. Menurut para ilmuwan, yang sangat berperan dalam peningkatan kadar kolesterol adalah asupan lemak jenuh, seperti lemak daging hewan, susu full-cream, dan lemak jenuh nabati.
Di luar masalah kandungan kolesterol, cara pengolahan telur sendiri perlu diperhatikan. Gunanya agar gizi telur tidak rusak. Berikut ini petunjuknya:
* Agar kuning telur tidak berwarna keabu-abuan dan berbau, rebuslah selama 10 menit. Setelah itu, masukkan ke dalam air dingin. Jika ingin telur setengah matang, rebus selama 5 menit, lalu masukkan ke air dingin.
* Hindari makan telur mentah karena mungkin terkontaminasi bakteri Salmonella. Kontaminasi salmonela dalam telur bisa terjadi lewat berbagai cara. Salah satunya adalah kontaminasi tinja yang mengandung bakteri pada kulit telur. Mengonsumsi telur yang sudah terkontaminasi bakteri ini bisa menyebabkan Anda diare, kram perut, dan demam, dalam jangka waktu 8-72 jam pasca-mengonsumsi telur yang tercemar bakteri.
* Untuk mengurangi risiko peningkatan kadar kolesterol, konsumsilah telur yang kemasannya tertulis mengandung Omega-3. Telur jenis ini berasal dari ayam yang diberi pakan khusus, sehingga kandungan Omega-3 dan vitamin E-nya lebih banyak dibandingkan dengan jenis telur ayam yang biasa.
* Untuk membatasi asupan kalori, terutama bagi penggemar telur goreng, gunakan wajan anti lengket yang dioles sedikit minyak.
Narasumber: Dr Johanes C Chandrawinata, MND, SpGK, dokter spesialis gizi klinis dari Rumah Sakit Melinda, Bandung.

Rabu, 15 September 2010

Berdasar hasil penelitian ternyata Coklat tidak meningkatkan libido

JAKARTA, KOMPAS.com - Coklat dianggap sebagai salah satu makanan yang bisa membangkitkan gairah alias makanan afrodisiak. Benarkah demikian?

Bicara soal makanan afrodisiak, coklat merupakan bahan pangan yang sering disebut. Bau dan rasa yang nikmat membuat coklat membuat banyak orang cinta pada coklat.

Malah coklat sudah jadi salah satu barang wajib untuk diberikan kepada pasangan ketika hari Valentine. Sayangnya, prestasi coklat sebagai perlambang cinta dan afrodisiak ini belum tentu sejalan dengan kenyataan.

Beberapa penelitian menyebutkan kalau coklat bukanlah bahan pangan yang bisa meningkatkan gairah seksual.

Psikolog dan seks terapis dari Pepperdine University Linda Devillers Ph.D berpendapat kalau coklat sebagai makanan afrodisiak adalah mitos yang tidak ada bukti ilmiahnya.

Mitos ini terbentuk dengan sangat baik dan terlanjur melekat di otak masyarakat. Akibatnya, banyak orang yang merasa bergairah setelah makan coklat.

Efek bergairah akibat makan coklat itu sebenarnya berasal dari pikiran saja. Bukannya secara ilmiah. Pernyataan tersebut didukung oleh hasil penelitian Adam Drewnowski dari University of Washington yang menyebutkan kalau efek dari coklat bukanlah menaikkan gairah, melainkan menenangkan dan memberi perasaan nyaman.

Perpanjangan dari efek tenang dan nyaman tersebut adalah rasa kantuk, bukannya gairah. Berdasarkan temuan itu, Adam menganjurkan agar pasangan yang hendak bercinta tak perlu makan coklat terlalu banyak. Atau malah tak perlu makan sama sekali. Nah, sekarang tergantung pada Anda. Percaya atau tidak? (mic)

Ini nih...fakta tentang makanan kesukaanku. TELUR!

KOMPAS.com Sebagai bahan makanan, telur memenuhi kebutuhan gizi yang diperlukan tubuh. Rasanya enak, mudah dicerna, dan cocok dikonsumsi semua golongan umur, mulai dari bayi hingga para lansia. Kelebihan lain dari telur adalah bisa diolah menjadi berbagai jenis lauk pauk yang lezat.

Untuk mengenal lebih dekat sumber gizi yang murah ini, simak 12 fakta menarik tentang telur yang mungkin belum Anda ketahui.

1. Telur mempunyai nilai kegunaan protein (net protein utilization) 100 persen. Bandingkan dengan daging ayam (80 persen) dan susu (75 persen).

2. Kulit telur terbuat dari kalsium karbonat yang juga merupakan bahan dasar utama beberapa jenis antacids. Sekitar 9-12 persen berat telur terdiri dari kulitnya. Kulit telur juga memiliki pori-pori sehingga oksigen bisa masuk dan karbon dioksida serta hawa lembab keluar.

3. Putih telur terbuat dari protein yang disebut albumen dan juga mengandung niasin (vitamin B3), riboflavin (vitamin B2), klorin, magnesium, potasium, sodium dan sulfur. Putih telur ini mengandung 57 persen dari protein telur.

4. Warna kuning dari telur ditentukan oleh makanan ayam betina. Makin banyak padi-padian yang memiliki pigmen kuning dan oranye yang dimakan si ayam betina, makin kentallah warna kuning telurnya.

5. Warna telur juga bervariasi sesuai usia dan faktor lainnya. Menurut Egg Safety Center, Amerika, warna putih telur yang agak keruh justru menandakan bahwa telur itu segar. Warna putih yang jernih menandakan telur itu berasal dari ayam yang sudah tua. Hindari mengonsumsi telur yang warna putih agak merah muda atau berubah warna lain.

6. Terkadang ada sedikit darah dalam telur. Darah ini berasal dari pembuluh darah di kuning telur yang pecah. Namun, telur ini tetap aman dikonsumsi.

7. Ketika ditetaskan, suhu telur sekitar 40,5 derajat celsius. Semakin dingin, cairan di dalamnya akan mengendap dan terbentuk sel udara di antara dua lapisan telur.

8. Seekor ayam betina mampu bertelur 250-270 telur setiap tahunnya.

9. Sebagian besar rakyat Amerika lebih menyukai telur ayam yang berwarna putih. Di Indonesia, telur ayam kebanyakan berwarna coklat.

10. Dibandingkan dengan telur ayam, telur itik memiliki bau yang lebih amis dan kulitnya memiliki pori yang lebih besar sehingga lebih cocok dijadikan telur asin.