Daftar Blog Saya

Selasa, 28 Desember 2010

Garuda Didadaku 1

Ayo putra bangsa

Harumkan negeri ini

Jadikan kita bangga

Indonesia

Tunjukan dunia

Bahwa ibu pertiwi

Pantas jadi juara

Indonesia

Jayalah negaraku

Tanah air tercinta

Indonesia raya

Jayalah negaraku

Tanah air tercinta

Indonesia raya

Reff :

Garuda di dadaku

Garuda kebanggaanku

Ku yakin hari ini pasti menang..

Kobarkan semangatmu

Tunjukkan keinginanmu

Ku yakin hari ini pasti menang..

Back to Reff


Koleksi Netral  yang lain.
Mp3 Download & Lirik Lagu Netral – Garuda Di Dadaku
Gambar Artis Indonesia

Garuda Didadaku

Garuda Di Dadaku!"Dewasalah" Indonesiaku!!!
Piala AFF tahun 2010 telah mengubah cara pandang masyarakat Indonesia terhadap prestasi Timnas Indonesia selama ini. Timnas Indonesia saat ini bak magnet raksasa yang mampu menyedot perhatian khalayak ramai mulai dari anak-anak sampai nenek-kakek, dari yang punya status sosial tinggi sampai yang menyandang status sosial rendah tidak luput membicarakan Timnas Indonesia. Ya memang, prestasi Timnas pada piala AFF tahun ini memang terbilang moncer dengan memenangi semua pertandingan group dengan skor rata-rata lebih dari 3 gol memang tidak salah kalau kemudian masyarakat ber euforia dengan telah bangunnya raksasa persepakbolaan asia tenggara. Media Indonesia yang kental dengan program infotainmentnya tidak luput memberitakan Timnas Indonesia, hampir tiap detik/menit program di Televisi pasti memuat pemberitaan mengenai Timnas. Seolah-olah bahan untuk pemberitaan tidak habis-habisnya, memang tidak akan bisa habis karena kuli tinta maupun kuli TV itu mengkorek habis semua yang berhubungan dengan Timnas, mulai dari hal remeh temeh menyangkut makanan kesukaan pemain Timnas sampai dengan Kehidupan pribadi pemain Timnas diobok-obok. 
Negara Indonesia ini ternyata juga menyimpan banyak orang-orang pintar, pintar mengambil kesempatan tentunya. Para politikus dan pengagum politik pencitraan pun tidak mau hilang kesempatan dalam momentum yang tepat. Dengan sedikit pendekatan dan tentunya juga pasti "uang" maka pengurus PSSI yang katanya taunya hanya uang (mestinya berkeahlian di Bidang Pengembangan Persepakbolaan Nasional) harus tunduk untuk mengikuti keinginan para politisi-politis ini. Apa yang menjadi skema pembangunan profesionalitas sepakbola yang digadang-gadang oleh sang pelatih (Alfred Riedl) langsung terkontaminasi dan terkooptasi oleh Kepentingan-kepentingan politis. Kemampuan teknis pun akhirnya terabaikan dan puncaknya saat pertandingan Leg I Final Piala AFF, Timnas Indonesia dipecundangi oleh Timnas Malaysia 3:0 tanpa balas.
Tampaknya Kita Ini Sudah Terbiasa Dengan Budaya Kambing Hitam.Timnas Kalah Yang Dikambinghitamkan Hal Non Teknisnya. Padahal Kalau Dibandingkan Dari Segi Regenerasi, Malaysia Lebih Menunjukkan Sistem & Manajemen Pengembangan Regenerasi Yang Bagus (tanpa naturalisasi).Hari Ini Mungkin Indonesia Mampu Memenangi Leg II Tapi Tidak Mampu Memenangi Piala AFF.Sudah Saatnya Indonesia Fokus Terhadap Pembangunan & Pengembangan Persepakbolaan Nasional Dengan Lebih Tertata Tanpa Dicampuri Unsur Kepentingan dan Politik.Garuda Di dadaku! Dewasalah Indonesiaku!!!